Sunday 27 December 2015

gandeng tangan

Gandeng Tangan


"Sayang, maaf. Aku tak bisa pulang minggu ini. Pekerjaan harus selesai sebelum liburan Natal. Kukira, kepulanganku juga akan diundur. Kukirim segera uang untuk biaya liburan anak-anak besok"
"Iya Pa, kabari aku segera jika akan pulang"

Beres sudah perihal izin pulangku kepada istriku,Dinda di seberang sana. Sebenarnya, pekerjaan kantor sudah selesai kemarin. Namun, keadaan rumah yang ribut akan anak-anak dan suara cerewet istriku pasti akan membuat kepalaku pening dan hatiku tak tenang. Ditambah, badan istriku yang sudah tak enak lagi dipandang.

Tiiit . . . .
Ponselku bergetar. Nina, gadis cantik usia 19 tahun itu pasti sudah tak sabar menungguku di kotanya. Wajah oriental ditambah tubuh yang sintal itu selalu terbayang di pikiranku akhir-akhir ini. Penerbangan dua jam yang kutempuh ini tak akan kusia-siakan. Voucher dua hari untuk dua hotel berbeda telah di tangan.

Malam yang indah kuhabiskan bersama Nina di hotel ini memang tidak merugikan. Walau terkadang ponselku bergetar dengan wajah putri sulungku di layar. Ah,,, Masih banyak waktu untuk dua putriku yang menggemaskan itu. Dua hari ini aku ingin tetap berada di pelukan Ninaku sayang.

_ _ _ _ _ _ _

Huhff.....
Pantas saja Nina tak jadi bertemu denganku dua hari ini. Padahal aku sudah rindu suara lembutnya. Aku juga rindu pelukan hangatnya Kulihat dia sedang bergandengan tangan mesra dengan seorang lelaki, dan dia adalah suamiku.

gandeng tangan



No comments:

Post a Comment